DETIK21, BANGKA – Menjelang pelaksanaan Pilkada Ulang Kabupaten Bangka yang dijadwalkan pada 27 Agustus 2025, suhu politik di tengah masyarakat mulai menghangat. Namun di tengah euforia kontestasi, Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bangka mengingatkan para kandidat dan tim sukses untuk tidak kembali menggunakan strategi usang yang penuh dengan konflik dan kampanye negatif.
Sekretaris LMP Bangka, Ryan Fabryan Taufani, menegaskan bahwa sudah waktunya meninggalkan model politik adu domba, fitnah, serta penyebaran isu-isu sensitif seperti SARA, hoaks, dan serangan personal.
> “Pilkada adalah ajang adu gagasan, bukan ajang adu fitnah. Ini saatnya kita dewasa berdemokrasi. Stop memecah belah masyarakat hanya demi ambisi politik,” ujar Ryan dalam keterangannya pada Selasa, 9 Juli 2025.
enurutnya, praktik kampanye kotor hanya akan memperburuk kualitas demokrasi dan mencederai semangat kebersamaan masyarakat Bangka yang telah lama hidup dalam harmoni.
> “Pilkada memang arena pertarungan, tapi harus elegan. Menangkan hati rakyat dengan ide dan program kerja yang masuk akal, bukan dengan trik-trik licik yang menyesatkan,” tambahnya.
Ryan juga mengajak semua pasangan calon (paslon) dan tim pendukung untuk aktif saling mengingatkan agar tidak tergoda melanggar etika politik. Ia mendorong kampanye yang edukatif, berisi visi-misi yang realistis dan progresif, serta benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Dalam Pilkada Ulang 2025 ini, terdapat lima paslon yang akan bersaing, yang semuanya disebut Ryan sebagai putra-putra terbaik daerah dengan latar belakang dan kapasitas masing-masing. Karena itu, masyarakat diminta untuk bersikap cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi provokatif atau informasi tidak jelas.
> “Kita ingin melahirkan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang bersih dan bermartabat. Jangan biarkan ambisi sesaat mengorbankan nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan yang selama ini menjadi kekuatan Bangka,” tutup Ryan.