SERGAPNEWS.COM, BANGKA — Jelang Pilkada 2025, praktik politik uang kembali menghantui integritas demokrasi di Kabupaten Bangka. Dalam sebuah ilustrasi yang beredar, tergambar pasangan calon kepala daerah memberikan uang dan sembako kepada masyarakat, dibarengi dengan permintaan fotokopi KTP oleh tim sukses mereka.
Ketua Harian Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bangka, Alibin Yusuf Siregar, angkat bicara menanggapi fenomena tersebut. Ia menilai praktik semacam ini bukan hanya mencederai demokrasi, tetapi juga merendahkan martabat masyarakat Bangka.
"Kalau masyarakat masih mau menerima uang dan sembako dengan menyerahkan KTP, itu sama saja menjual harga diri dan masa depan daerah hanya demi kebutuhan sesaat. Malulah kita sebagai warga Bangka," tegas Alibin.
Ia juga menambahkan bahwa LMP tidak akan tinggal diam jika praktik seperti ini benar-benar terjadi di lapangan.
"Jika kami menemukan indikasi kuat terjadinya politik uang, kami tak akan segan mengambil tindakan lebih jauh. Ini bukan soal kalah dan menang, tapi soal harga diri dan moral berdemokrasi," lanjutnya.
Menurut Alibin, ilustrasi tersebut adalah bentuk sindiran keras sekaligus pengingat kepada masyarakat agar tidak terbuai dengan iming-iming bantuan saat musim politik tiba. Ia menegaskan bahwa calon pemimpin yang menyogok rakyat bukanlah pemimpin sejati, melainkan pedagang suara.
"Kalau dari awal sudah membeli suara, jangan harap mereka akan memimpin dengan hati nurani. Mereka akan sibuk balik modal, bukan membangun daerah," tutupnya.
LMP Bangka mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga marwah demokrasi dengan menolak segala bentuk praktik politik transaksional. Pilihlah calon yang punya rekam jejak bersih, program jelas, dan tidak menghalalkan segala cara untuk menang.
